Selasa, 28 Juni 2011

Wilayah Besilam Baru Butuh Perhatian Penuh


>> Sangat Memerlukan Perbaikan Infrastruktur dan Pendidikan
DUMAI – Sejak awal di bentuknya jalan poros menuju wilayah Basilam Baru, tepatnya Dusun Geniot yang termasuk wilayah Kelurahan Basilam baru, Kecamatan Sungai Sembilan kota Dumai, Riau, mulai tahun 1990 hingga tahun 2011 jalan tersebut belum pernah mendapat sentuhan pembangunan dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), meski wilayah tersebut sudah masuk daerah Kecamatan dan Kelurahan.

Ratusan sudah Penduduk yang memadati wilayah yang terdiri dari beberapa desa dan perkampungan tersebut diantaranya, Batu Teritip, Tanjung Penyebal dan Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan . Namun sepanjang jalan poros tersebut diharuskan menghadapi jalan yang penuh lubang dan Lumpur tak ubahnya seperti kubangan kerbau, jika para masyarakat ingin beraktifitas dengan memanfaatkan infrastruktur jalan.

Kepedulian pemerintah terhadap wilayah kelurahan yang sangat jauh dari perkotaan tersebut dinilai sangat minim, buktinyatanya, bantuan yang turun ke wilayah Dusun Geniot tidak pernah sempurna dalam artian sesuai dengan perencanaan pemerintah setempat. Kebanyakan bantuan sosial yang diperuntukkan bagi perdesaan tersebut selalu dipangkas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Masyarakat setempat mengakui akan minimnya bantuan yang di turunkan dari kelurahan kepada mereka.” Selama ini bantuan yang turun ke wilayah perdesaan di sini selalu tidak pernah tepat sasaran, bantuan tersebut hanya di peruntukkan bagi mereka yang terlihat dekat saja,” kata Suprapto (50) warga Kelurahan Basilam Baru yang ditemui di kawasan RT 14 dekat rumahnya, Sabtu siang.

Pria yang sekaligus sebagai pemuka masyarakat menjelaskan, kini di Basilam Baru sangat minim bangunan sekolah. Selain itu, sambungnya, rata-rata guru pengajar di sana juga masih berstatus pegawai honor.

"Hampir semua guru masih honor, dan mereka pun selalu tidak di gaji, bahkan guru honor di wilayah ini baru terima gaji setelah enambulan sekalu itu pun terkadang kurang." katanya.

Selain mengajar, kata Suprapto, para guru juga bekerja sampingan seperti bertani dan melaut (nelayan…red), karena bayaran sebagai guru honor tidak bisa di harapkan, dengan pembayaran yang tidak jelas dan dampak dari pada itu proses belajar mengajar juga kurang bermutu akibat banyaknya aktifitas para guru honor di luar jam kerja sebagai guru.

Dengan kondisi seperti ini masyarakat sangat mengharapkan kepedulian pemerintah daerah, agar lebih memerhatikan nasib para anak bangsa yang berada meski di wilayah perdesaan tersebut.(egy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar