![]() |
Foto: Warga Guntung Mengusir Alat Berat |
Sekitar tiga unit beko yang sudah berada di lahan perbatasan Dumai-Bengkalis tersebut, bukan hanya kali ini dilakukan oleh warga Guntung, tapi sudah berulang kali. Menurut informasi yang diperoleh Vokal, di tempat kejadian perkara (TKP), merupakan yang kesepuluh kali dilakuakn oleh warga.
Salah seorang warga Guntung, Abdul Muluk, saat dikonfirmasi Vokal, disela-sela mengusir beko bersama puluhan temannya, menyebutkan, pengusiran beberapa alat beko tersebut, karena mereka (Warga Guntung, red) kesal dengan pihak Levina selalu beraktifitas dilahan yang belum ada pemiliknya tersebut.
Bahkan, menurut Muluk, pihak Pemko pun pernah mengatakan untuk tidak menerbitkan surat tanah dilahan perbatasan tersebut, karena masalah lahan itu masih dalam tahap pembahasan di Provinsi, dan sebelum ditentukan tapal batas antara Dumai-Bengkalis.
"Tanah ini berada di wilayah Guntung dan belum ada yang memiliki surat tanahnya. Karena stastusnya masih belum jelas (quo, red). Lantaran, tapal batas Dumai-Bengkalis belum ditentukan,:" sebutnya.
Dari pantaun dilapangan, tanah yang seluas sekitar 70 hektar tersebut sudah ditanam bibit sawit oleh pihak Devina. Sementara, dilahan yang sama, Kamis (26/5), puluhan warga yang datang untuk mengusir alat berat milik Devina tersebut, juga menanam bibit pohon karet dan disana warga juga memasang papan yang bertuliskan "Lahan Milik Wrga Guntung".
"Kita telah sampaikan kepada pihak Devina, supaya jangan beraktifitas di lahan ini, sebelum permasalahannya diselesaikannoleh Pemko Dumai, karena tanah ini masih dalam tahap pembahasan di Provinsi," sebut Muluk yang diamini puluhan warga lainnya.
Namun, tambah Muluk, bila mereka ingin mengerjalan lahan yang belum jelas tersebut, tunjukan dulu surat kepemiliaknnya terlebih dahulu. "Ketika diminta sura kepemilikannya mereka tdiak bisa menunjukannya, maka dari itu untuk sementara kita mengharapkan pihak Devina untuk menahan diri melakukan kegiatan di lahan ini. Tapi, bila mereka memiliki surat tanahnya, silahkan mengerjakannya," tegas Muluk. (egy)