Senin, 01 Agustus 2011

Awas! Jelang Lebaran Sasaran Kejahatan Kian Banyak

>> Serta Waspada Jalur Titik Rawan Pemudik



DUMAI (VOKAL)
- Sasaran penjahat diprediksi akan semakin banyak menjelang Lebaran 2011. Yaitu, dari rumah kosong saat ditinggal pergi pemilik ke masjid, hingga pemudik yang tengah berdesak-desakan di terminal angkutan sebagai sasaran.

Demikian dinyatakan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polres Dumai,AKP Suwarji AK, kepada Vokal Selasa (2/8)

Prediksi Suwarji didasarkan atas kasus kejahatan yang terjadi pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, Suwardji mengimbau warga masyarakat, khususnya pemudik, untuk meningkatkan kewaspadaan diri.

"Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal (di terminal). Selain itu, jika bepergian pastikan rumah sudah dikunci dan dijaga petugas keamanan setempat," katanya.

Mengenai tindakan apa yang akan dilakukan polisi untuk mencegah kejahatan, Suwadji mengatakan aparat keamanan akan dikerahkan untuk melakukan operasi di tempat-tempat rawan kriminalitas.

"Tentunya kami akan genjot (pengamanan) saat operasi Ketupat jelang Lebaran," katanya.

Selain itu juga Suwarji mengingatkan untuk para pemudik agar senantiasa berhati-hati saat melewati lokasi yang rawan akan kecelakaan, tanah longsor, dan pasar tumpah.
“Bagi Anda yang hendak pulang ke kampung halaman agar mewaspadai jalur-jalur rawan longsor dan banjir. Cuaca yang tidak menentu membuat beberapa kawasan di beberapa wilayah di Sumatra rawan longsor dan banjir.”ujar Suwardji AK.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mengantisipasi beberapa titik rawan banjir dengan melakukan normalisasi sungai. Namun, intensitas hujan yang diperkirakan terus mengguyur membuat beberapa tempat masih rawan banjir ringan.(egy)

Warga Sei Sembilan dan PT SGP Tunda Pertemuan

>> Belum Adanya Kesepakatan Kedua Belah Pihak


DUMAI (VOKAL) – seperti yang di kabarkan sebelumnya pihak masyarakat Sei Sembilan Meminta Untuk bertemu dengan Pihak PT Suntara gajapati (SGP) untuk membincangkan penyelesaian permasalahan tumpang tindih lahan yang mana lahan masyarakat di sinyalir di rambah oleh PT SGP hingga ribuan haekter.

“sebelumnya mereka berencana untuk melakukan pertemuan di kantor polres Dumai, namun koordinasi berikutnya gagal di laksanakan di polres namun untuk pertemuan mereka msyarakat Sei Sembilan memita di laksanakan di Kantor Camat Sungai Sembilan yang telah di jadwalkan senin.”kata Kepala Bagian Operasional Polres Dumai Hardian, kepada Vokal Senin (1/8).

Di tambahkan Hardian, Namun setelah memastikan untuk melangsungkan pertemuan pada minggu (30/7) siang untuk melakukan pertemuan di kantor camat, minggu malamnya kembali masyarakat menginformasikan oleh Polres untuk menunda pertemuan tersebut sehingga pihak polres mendapat koordinasi berikutnya.

“pertemuan kedua belah pihak akhirnya harus di tunda hingga kami pihak kepolisian mendapat korrdinasi berikutnya akibat kedua belah pihak tidak saling siap hari ini.”tutur Hardian.

Gejolak masyarakat untuk mempertahan kan hak mereka atas kepemilikan tanah yang di serobot oleh pihak PT SGP hingga ribuan haektare menjadi perbincangan hangat oleh pihak legislatif maupun eksekutif saat ini.

Bukti kepedulian pihak legidlatif mereka sudah membentuk Tim Pansus untuk penyelesaian tumpang tindih lahan yang kini tengah bergejolak di Kecamatan Sungai Sembilan, yang berpotensi akan berjatuhan korban jiwa jika tidak segera di selesaikan oleh pihak pemerintah.

Sebalumnya pihak PT SGP Sudah berkali-kali mendapat pukulan keras dari pighak masyarakat dengan memberhentikan sebanyak lima alat berat milik PT SGP yang satu di antaranya sempat di rusak oleh massa yang mengamuk saat mendatangi lahan yang di kelola oleh SGP tersebut.

Akibat perlakuan itu pihak SGP melaporkan perbuatan massa atas pengrusakan yang dilakukan oleh masyarakat Sei Sembilan beberapa waktu lalu.

Sementara sebelumnya pihak Masyarakat juga sudah melaporkan kepihak Polres Untuk masalah pengrambahan lahan masyarakat dan Hutan yang sudah di tebang, oleh PT SGP.

Meski kedua belah pihak mesih saling tutup mulut akan persoalan ini kami pihak kepolisian masih tyerus melakukan penjagaan untuk wilayah yang kini sedang di permasalahakan oleh kedua belah pihak baik dari Masyarakat yang menuntut atau juga pihak PT SGP yang telah beroperasi di wilayah yang termasuk kawasan Kecamatan Sei Sembilan tersebut.(egy)

RSUD Usulkan Dana CSR 10 M ke PT Pelindo

>> Pasien Membludak RSUD Kekurangan Ruang Inap


DUMAI (VOKAL)
– Akibat keterbatasan ruang inap dan tempat tidur, para ibu melahirkan itu terpaksa di tempatkan di ruang rawat darurat, sebab pasien melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai, sejak satu pekan terakhir membludak, kata Direktur RSUD Dumai, Faisal di Dumai, Senin(1/8).

Faisal menambahkan, kepadatan pasien melahirkan terjadi sejak tertanggal 15 sampai 28 Juli 2011 dimana jumlahnya mencapai 51 orang, Sebanyak 24 pasien diantaranya sudah dipulangkan dan saat ini tersisa sekitar 27 pasien kata Faisal masih dalam perawatan intensif pada ruang kebidanan dan rawat darurat RSUD Dumai.

"Padatnya pasien melahirkan bisa jadi disebabkan adanya jaminan kesehatan kota (Jamkesko) atau jaminan persalinan (Jampersal), ruang inap dan perawat atau petugas medis yang pas-pasan, kita akan terus berusaha melayani masyarakat seoptimal mungkin," kata Faisal.

Faisal mengakui, saat ini RSUD masih kekurangan ruang inap khususnya ruang perawatan kelas tiga yang melayani pasien Jamkesko atau Jampersal.

Kondisi tersebut menurutnya disebabkan tingkat "Bed Occupancy Rate" atau jumlah pemakaian tempat tidur yang telah melampaui standardisasi ketentuan ideal sebagaimana dianjurkan Kementrian Kesehatan.

Idealnya, tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit adalah 75 persen dan maksimal 80 persen. Namun saat ini di RSUD Dumai khususnya ruang perawatan kelas tiga telah mencapai 85 persen, Kondisi tersebut yang kemudian menurut Faisal menyebabkan terjadinya antrean pasien setiap harinya.

"Untuk tahun ini sebenarnya kita sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan penambahan kamar dan tempat tidur sebanyak 50 buah. Namun akibat kondisi anggaran daerah yang minim, kemungkinan baru akan terealisasi pada 2012 nanti," kata Faisal.

RSUD Dumai saat ini hanya memiliki ruangan yang mampu memuat 76 tempat tidur bagi pasien kelas III. Jumlah tersebut dirasa sangat minim mengingat setiap harinya rumah sakit milik pemerintah itu selalu disesaki pasien dengan berbagai penyakit termasuk pasien persalinan.

Namun untuk mengatasi permasalahn itu pihak RSUD sudah mencanangkan untuk meminta dana CSR dari pihak PT Pelindo kota Dumai sebesar 10 Milyar, guna penambahan bangunan untuk ruang inap.

“Sebelumnya satu bulan yang lalu pihak RSUD kota Dumai, sudah meminta dana CSR ke pihak pelindo untuk pembangunan kamar inap baru, yang besar dana nya sekitar 10 milyar. Namun pihak RSUD tidak hanya melalui uang saja pihak rumah sakit juga akan menyerahkan mengenai teknis akan pembangunan tersebut kepada pihak pelindo.”ujar Faisal.(egy)

Kwalitas Udara Dumai Memburuk

>>Kabut Asap Turun Beserta Debu Putih



DUMAI (VOKAL)
– Senin (1/8) wilayah Dumai di selimuti kabut asap di sepanjang hari mulai dari minggu (30/7) malam hingga senin (1/8) sore harinya kabut asap terus menyelimuti wilayah kota Dumai sehingga sangat mengganggu pernafasan dan memedih kan mata pengendara di jalan.

Dari pantauan, Vokal hampir seluruh wilayah kota Dumai di selimuti kabut asap akibat pembakaran hutan yang terus terjadi di wilayah kota Dumai akhir-akhir ini terdapat dua titik api yang berdiameter kecil yang terjadi di wilayah kota Dumai yakni di kelurahan Bukit Timah Kecamatan Dumai barat dan di kelurahan pelintung Kecamatan Medang kampai.

"Selain perih di mata, kabut asap kali ini juga membuat hidung gatal-gatal," ungkap Rafe(22) seorang warga Dumai, yang sedang mengendarai sepeda motor.

hal senada juga di ungkapkan seorang pengendara sepeda motor lain Delfi (32), ia mengatakan kabut asap kali ini dirasa jauh lebih tebal dibandingkan hari sebelum-sebelumnya dan membatasi jarak pandang saat berkendara.

"Semalam kabut asap masih hanya terlihat pada malam dan pagi hari, sekarang sudah bertahan sampai siang hari dan sore hari. Bahkan kondisinya lebih buruk karena bercampur abu putih," ujarnya.

menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, H Marjoko Santoso, memprediksi kualitas udara pagi hingga siang ini (Senin 1/8) berada di atas 150 polutan standar indeks (PSI) yang artinya kurang baik.

"Kita mengimbau agar masyarakat menggunakan masker jika sedang beraktivitas di luar, dan jika dapat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah," imbaunya.

Kendati kabut asap kali ini jauh memburuk dari sebelumnya, aktivitas transportasi udara di Bandar Udara Pinang Kampai masih berlangsung normal."Jarak pandang masih berada di atas 2.000 meter sehingga penerbangan masih dinyatakan layak," kata Kepala Bandara Pinang Kampai Dumai, Irvan senin (1/8).

selain itu mengenai kebakaran lahan, Kepala Bidang Kehutanan pada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Dumai, Hadiono,senin (1/8) mengakui sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan tentang adanya kasus kebakaran hutan di Kota Dumai.

"Sejauh ini kita belum mendapat laporan tentang kebakaran hutan atau lahan di wilayah Dumai. Walau demikian kita akan segera menggerakkan tim dari kecamatan untuk melakukan pantauan," ujarnya.

Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau di Pekanbaru, Warih Puji Lestari,melalui selulernya saat di konfirmasi menyatakan pada Minggu (31/7) satelit cuaca "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA) 18 yang dioperasikan Amerika Serikat mendeteksi sedikitnya 12 titik api untuk Riau.

"Belasan titik api tersebut tersebar di beberapa wilayah kota/kabupaten, di antaranya Kabupaten Rokan Hilir sebanyak tiga titik api, Kuantansingingi satu, Indragiri Hulu empat, Indragiri Hilir dua dan Kota Dumai sebanyak dua titik," kata Warih.

Bahaya kabut asap kali ini kata Marjoko, turun menyelimuti kota Dumai beserta abu putih yang turun sehingga sangat berpengaruh terhadap kesehatan.(egy)