DUMAI (VOKAL) – Ayu (28) salah seorang ibu rumah tangga (IRT), di ketahui melakukan percobaan bunuh diri di dalam ruangan bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Dumai, pada senin sekira pukul 17.00 sore.
Pelaku menusukkan sebilah pisau kebagian perutnya dan mengeluarkan banyak darah. Namun meskipun telah sempat mendapat perawatan sebelumnya oleh pihak rumah sakit sayang pelaku juga tidak dapat tertolong lagi akibat telah banyak mengeluarkan darah.
Setelah di bereskan mayat pelaku oleh perawat RSUD kota Dumai jenazah pelaku langsung di bawa ke kampung halaman nya di Bengkalis,
Selain itu pihak keluarga pelaku juga melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki apakah ada unsur dugaan lain di balik kematian Ayu tersebut.
AKBP Rudi Abdi Kasenda Melalui Kasat reskrim, AKP Defi Firmansyah, kepada Vokal selasa (7/6) membenarkan adanya laporan terkait kematian Ayu (28) yang di duga telah melakukan percobaan bunuh diri di ruang bedah pasien di RSUD kota Dumai sekira pukul 17.00 WIB.”kata kasat.
Setakad ini kata kasat, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi di tempat kejadian perkara (TKP) dan kepada pihak keluarga yang di kabarkan sempat terjadi konflik bersama pihak keluarga.”terang kasat.
Hal ini tidak hanya di lakukan nya sekali ini kata kasat, percobaan bunuh diri seperti ini menurut keterangan keluarga sudah sering ia lakukan, dan yang kesekian kali inilah nyawanya tak dapat di selamatkan lagi.”tutur kasat.(egy)
Berita Kriminal,di rangkum oleh seorang wartawan yang tengah bekerja di salah satu media di kota Dumai,Vokal salah satu media di Riau Yang Tengah di minati oleh masyarakat kota,hingga saat ini penulis masih berakar di media Vokal Tersebut.
Selasa, 07 Juni 2011
Labfor Polres Dumai Kembali lakukan Olah TKP Perampokan
>> Beberapa Barang Bukti Di Amankan Untuk Pengambilan Sidik Jari TSK
DUMAI (VOKAL) – Pihak kepolisian resort (Polres) Dumai, kembali melakukan penyidikan Tempat Kejadian Perkara (TKP), selasa (7/6) siang guna mengambil sidik jari pelaku perampokan yang disertai dengan dugaan pemerkosaan, dan pembunuhan, terhadap korban Tianova Risayulbi (16) dan ibu tirinya Lilis Suryani (45).
Dari TKP pihak kepolisian berhasil mengamankan dua buah botol minuman keras merek Vodka, dan serpihan pecahan piala yang di duga untuk menghabisi nyawa korban, selain itu juga beberapa bagian rumah yang diduga telah di sentuh olek pelaku juga di olah untuk pengembilan seidik jari tersangka.
Hal tersebut sudah yang kedua kalinya di lakukan oleh pihak labfor polres dan beberapa satuan Intel Polres Dumai, guna menyelidiki siapa tersangka yang telah melakukan pembunuhan dan dugaan pemerkosaan tersebut.
Pihak kepolisian telah diberikan batasan penyidikan oleh Kapoles selama tiga bulan kasus tersebut harus sudah terselesaikan, dan dalam jangka satu minggu harus ada perkembangan penyidikan paling tidak telah di temukan titik terang nya.
kapolres AKBP Rudi Abdi kasenda, melalui Kasubag Humas AKBP Suwarji kepada Vokal selasa (7/6) saat di temui di ruangan nya. Mengatakan,” pihak kepolisian telah mendapat arahan untuk dapat melakukan penyidikan selama tiga bulan paling lambat pelaku harus sudah di temukan,dan jarak satu minggu harus sudah ada titik terang dari penyidikan kasus perampokan yang di sertai pembunuhan tersebut.”kata Suwarji.
Selain itu Suwarji sangat mengharap kan kerja sama seluruh lapisan masyarakat untuk membantu pihak kepolisian dalam mengungkap informasi serta menyelesaikan setiap ada hal kasus yang senada,”pintanya.
Dalam jangka dua hari telah di temukan tiga sosok mayat di tempat yang berbeda dengan modus yang sama serta jumlah korban yang berbeda, selain korban nova dan ibu nya kembali di temukannya salah seorang mayat laki-laki yang bernama Defri Andra (21) yang sempat di kabarkan hilang sejak malam minggu tepatnya sabtu (4/6) kemarin.(egy)
DUMAI (VOKAL) – Pihak kepolisian resort (Polres) Dumai, kembali melakukan penyidikan Tempat Kejadian Perkara (TKP), selasa (7/6) siang guna mengambil sidik jari pelaku perampokan yang disertai dengan dugaan pemerkosaan, dan pembunuhan, terhadap korban Tianova Risayulbi (16) dan ibu tirinya Lilis Suryani (45).
Dari TKP pihak kepolisian berhasil mengamankan dua buah botol minuman keras merek Vodka, dan serpihan pecahan piala yang di duga untuk menghabisi nyawa korban, selain itu juga beberapa bagian rumah yang diduga telah di sentuh olek pelaku juga di olah untuk pengembilan seidik jari tersangka.
Hal tersebut sudah yang kedua kalinya di lakukan oleh pihak labfor polres dan beberapa satuan Intel Polres Dumai, guna menyelidiki siapa tersangka yang telah melakukan pembunuhan dan dugaan pemerkosaan tersebut.
Pihak kepolisian telah diberikan batasan penyidikan oleh Kapoles selama tiga bulan kasus tersebut harus sudah terselesaikan, dan dalam jangka satu minggu harus ada perkembangan penyidikan paling tidak telah di temukan titik terang nya.
kapolres AKBP Rudi Abdi kasenda, melalui Kasubag Humas AKBP Suwarji kepada Vokal selasa (7/6) saat di temui di ruangan nya. Mengatakan,” pihak kepolisian telah mendapat arahan untuk dapat melakukan penyidikan selama tiga bulan paling lambat pelaku harus sudah di temukan,dan jarak satu minggu harus sudah ada titik terang dari penyidikan kasus perampokan yang di sertai pembunuhan tersebut.”kata Suwarji.
Selain itu Suwarji sangat mengharap kan kerja sama seluruh lapisan masyarakat untuk membantu pihak kepolisian dalam mengungkap informasi serta menyelesaikan setiap ada hal kasus yang senada,”pintanya.
Dalam jangka dua hari telah di temukan tiga sosok mayat di tempat yang berbeda dengan modus yang sama serta jumlah korban yang berbeda, selain korban nova dan ibu nya kembali di temukannya salah seorang mayat laki-laki yang bernama Defri Andra (21) yang sempat di kabarkan hilang sejak malam minggu tepatnya sabtu (4/6) kemarin.(egy)
Nova Sempat Sms Keabangnya Minta Diajarkan Main Gitar
>> Banyak Terdapat Tanda-Tanda Sebelum Kepergian Korban
DUMAI (VOKAL) – Tianova Risayulbi (16 ) korban Perampokan, yang sempat di perkosa sebelum di bunuh bersama ibu kandung nya Lilis Suryani (45) di kediaman mereka di jalan Lembaga, gang TS Saleh II , Kelurahan Bumi ayu Kecamatan Dumai Timur. Sempat Mengirimkan Sand Massege Sentre (SMS) kepada abang nya yang berada di Pasaman (Sumatra Barat).
Dalam SMS tersebut korban sempat meminta kepada sang abang kandung untuk di ajarkan main gitar karena ia baru di belikan gitar oleh ayah tiri nya.
Selain itu Nova juga sempat ingin di kunjungi oleh sanak saudara, serta ibu kandung nya yang berada di pasaman Sumatra Barat ( Sumbar), namun rencana itu belum sempat terlaksanakan karena pihak keluarga di kampung belum menemukan Durian dan buah kuini yang bgus untuk di bawa ke Dumai.”kata Wan, ayah kandung Tianova Risayulbi, kepada Vokal selasa (7/6) saat di temui di rumah duka.
Tianova Risayulbi adalah anak kandung dari pasangan Itin (44) dan Wan (48), yang menetap di pasaman Sumbar, Nova merupakan anak ke empat dari empat bersaudara, yang di minta oleh kakak kandung sang ibu Itin (44) untuk merteka pelihara di karenakan kakak dari ibu kandung nova tedak dapat mempunyai keturunan.
Nova, yang bercita-cita ingin menjadi perawat tersebut, di asuh oleh kakak dari ibu kandungnya tersebut sejak umur 8 bulan setelah lahir di kota selat panjang, dan di bawa ke kota Dumai hingga di sekolah kan dan di besarkan oleh mereka. Dengan penuh kasih sayang.
Namun tanpa di sadari ajal menjemputnya bersamaan dengan ibu tiri nya tersebut yakni kakak dari ibu kandung nya, dengan cara yang sangat tragis.
Pihak keluarga berharap jika nanti pelakunya sudah tertangkap kami mohon di hukum yang seberat-berat nya, klu dapat di siksa terlebih dahulu baru setelah itu di hukum mati,”kata ibu kandung Nova, Itin (44) kepada Vokal saat ditemui dirumah duka selasa (7/6).(egy)
DUMAI (VOKAL) – Tianova Risayulbi (16 ) korban Perampokan, yang sempat di perkosa sebelum di bunuh bersama ibu kandung nya Lilis Suryani (45) di kediaman mereka di jalan Lembaga, gang TS Saleh II , Kelurahan Bumi ayu Kecamatan Dumai Timur. Sempat Mengirimkan Sand Massege Sentre (SMS) kepada abang nya yang berada di Pasaman (Sumatra Barat).
Dalam SMS tersebut korban sempat meminta kepada sang abang kandung untuk di ajarkan main gitar karena ia baru di belikan gitar oleh ayah tiri nya.
Selain itu Nova juga sempat ingin di kunjungi oleh sanak saudara, serta ibu kandung nya yang berada di pasaman Sumatra Barat ( Sumbar), namun rencana itu belum sempat terlaksanakan karena pihak keluarga di kampung belum menemukan Durian dan buah kuini yang bgus untuk di bawa ke Dumai.”kata Wan, ayah kandung Tianova Risayulbi, kepada Vokal selasa (7/6) saat di temui di rumah duka.
Tianova Risayulbi adalah anak kandung dari pasangan Itin (44) dan Wan (48), yang menetap di pasaman Sumbar, Nova merupakan anak ke empat dari empat bersaudara, yang di minta oleh kakak kandung sang ibu Itin (44) untuk merteka pelihara di karenakan kakak dari ibu kandung nova tedak dapat mempunyai keturunan.
Nova, yang bercita-cita ingin menjadi perawat tersebut, di asuh oleh kakak dari ibu kandungnya tersebut sejak umur 8 bulan setelah lahir di kota selat panjang, dan di bawa ke kota Dumai hingga di sekolah kan dan di besarkan oleh mereka. Dengan penuh kasih sayang.
Namun tanpa di sadari ajal menjemputnya bersamaan dengan ibu tiri nya tersebut yakni kakak dari ibu kandung nya, dengan cara yang sangat tragis.
Pihak keluarga berharap jika nanti pelakunya sudah tertangkap kami mohon di hukum yang seberat-berat nya, klu dapat di siksa terlebih dahulu baru setelah itu di hukum mati,”kata ibu kandung Nova, Itin (44) kepada Vokal saat ditemui dirumah duka selasa (7/6).(egy)
Dianiaya Ayah Kandung Anak 9 Tahun Lari dari Rumah
DUMAI (VOKAL) – Seorang ayah tega menganiaya anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur. karena tidak tahan di aniaya ayah kandungnya setiap hari, sehingga anak tersebut melarikan diri dari rumah.
Anak dari ayah yang bejad tersebut masing-masing berinisial Bunga (9) dan Andi (11), kedua anak tersebut nekad meninggalkan rumah mereka sendiri karena tidak tahan menerima perlakuakn ayah kandung mereka yang selalu mengeniaya mereka setiap hari.
Kedua anak tersebut di ketahui setelah di lihat tengah berada di depan kantor perlindungan anak kota Dumai, setelah di antarkan oleh Orang yang tak mereka kenal, senin (6/5) sekira pukul 16.00 WIB, melihat mereka selalu menagis pihak Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan, dan Perlindungan Anak (BKB PP dan PA), menyelamatkan mereka serta menanyakan kenapa mereka menangis.
Kedua adik beradik itu mengaku telah di aniaya oleh ayah kandung mereka sendiri yang berinisial AD, sejak mereka pindah ke kota Dumai Pada bulan Februari lalu, karena ayah mereka telah bercerai dari ibu mereka lalu mereka berdua di bawa sang ayah untuk ikut ke kota Dumai.
Semenjak perceraian itu mereka selalu di pukul ayah kandung mereka, dengan menggunakan tali pinggang serta selalu di pijak di bagian badan dan perut.
Andi (11) kepada Selasa (7/6) mengatakan,” ia selalu di pukul dan di pijak di bagian perut oleh ayahnya, sehingga ia merasakan sakit di bagian kepala dan perut.”ujarnya.
Namun lain halnya dengan bunga (9) adik kandung dari Andi (11), menurut Andi” adik saya selalu di libas pakai kepala tali pinggang dan juga sering di pijak sama ayah mereka.
Mengetahui keterangan tersebut pihak BKB PP dan PA langsung membawa merek ke polres Dumai pada selasa (7/6) sekira pukul 10.00 WIB, guna melaporkan perlakuan ayah kedua anak yang masih dibawah umur tersebut.
Marlina, Sub Kabid Perlindungan anak di BKB PP dan PA, kota Dumai menuturkan,”hal ini tergolong kekerasan pendidikan dan depresi kekerasan fisiklis, serta hal seperti ini sangat tidak pantas di dapatkan oleh kedua anak tersebut. Namun , menurut marlina untuk penyidikan lebih lanjut Pihak BKB PP dan PA telah mengaman kan kedua anak malang itu ke rumah aman.”kata Marlina.
Dan ketika di tanya apa yang di lakukan kepada pihak ayah kandung, marlina mengatakan,”untuk sanksi atau hukuman nya kita serahkan saja ke pihak kepolisian tersempat,”jelas Marlina.(egy)
Anak dari ayah yang bejad tersebut masing-masing berinisial Bunga (9) dan Andi (11), kedua anak tersebut nekad meninggalkan rumah mereka sendiri karena tidak tahan menerima perlakuakn ayah kandung mereka yang selalu mengeniaya mereka setiap hari.
Kedua anak tersebut di ketahui setelah di lihat tengah berada di depan kantor perlindungan anak kota Dumai, setelah di antarkan oleh Orang yang tak mereka kenal, senin (6/5) sekira pukul 16.00 WIB, melihat mereka selalu menagis pihak Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan, dan Perlindungan Anak (BKB PP dan PA), menyelamatkan mereka serta menanyakan kenapa mereka menangis.
Kedua adik beradik itu mengaku telah di aniaya oleh ayah kandung mereka sendiri yang berinisial AD, sejak mereka pindah ke kota Dumai Pada bulan Februari lalu, karena ayah mereka telah bercerai dari ibu mereka lalu mereka berdua di bawa sang ayah untuk ikut ke kota Dumai.
Semenjak perceraian itu mereka selalu di pukul ayah kandung mereka, dengan menggunakan tali pinggang serta selalu di pijak di bagian badan dan perut.
Andi (11) kepada Selasa (7/6) mengatakan,” ia selalu di pukul dan di pijak di bagian perut oleh ayahnya, sehingga ia merasakan sakit di bagian kepala dan perut.”ujarnya.
Namun lain halnya dengan bunga (9) adik kandung dari Andi (11), menurut Andi” adik saya selalu di libas pakai kepala tali pinggang dan juga sering di pijak sama ayah mereka.
Mengetahui keterangan tersebut pihak BKB PP dan PA langsung membawa merek ke polres Dumai pada selasa (7/6) sekira pukul 10.00 WIB, guna melaporkan perlakuan ayah kedua anak yang masih dibawah umur tersebut.
Marlina, Sub Kabid Perlindungan anak di BKB PP dan PA, kota Dumai menuturkan,”hal ini tergolong kekerasan pendidikan dan depresi kekerasan fisiklis, serta hal seperti ini sangat tidak pantas di dapatkan oleh kedua anak tersebut. Namun , menurut marlina untuk penyidikan lebih lanjut Pihak BKB PP dan PA telah mengaman kan kedua anak malang itu ke rumah aman.”kata Marlina.
Dan ketika di tanya apa yang di lakukan kepada pihak ayah kandung, marlina mengatakan,”untuk sanksi atau hukuman nya kita serahkan saja ke pihak kepolisian tersempat,”jelas Marlina.(egy)
Langganan:
Postingan (Atom)