Minggu, 26 Juni 2011

Polres Dumai Ringkus Pelaku Rampok



>> Satu Orang Pelaku masih Buron
DUMAI (VOKAL) – Kembali Kepolisian Resort (POLRES) Dumai berhasil mengungkap kasus besar yakni perampokan yang berhasil membawa kabur uang tunai senilai 195 Juta Rupiah yang terjadi di kota Dumai beberapa waktu lalu.

Prestasi ini adalah yang kedua kalinya setelah kemarin pihak kepolisian berhasil membekuk sidikat pelaku perampokan yang sekaligus pelaku pembunuhan dalam kurun waktu hanya beberapa hari.

Kini berselang satu minggu pasca peristiwa perampokan bersenpi yang terjadi di Jalan Sukajadi, jalan Jeruk, kota Dumai rabu (15/6) lalu. Dalam peristiwa tersebut pelaku perampokan berhasil membawa kabur uang tunai 195 juta Rupiah yang baru saja di ambil korban Selamat (42) dari bank BCA cabang kota Dumai.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Dumai, AKBP Rudi Abdi Kasenda kini bisa bernafas lega. Betapa tidak, instruksi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Brigjen (Pol) Suedi Husien untuk menangkap pelaku perampokan bersenjata api (api) di Jalan Jeruk, dalam waktu tujuh hari sejak hari kejadian (15/6) lalu, mampu dipenuhi.

“Semula perasaan saya sempat gundah gulana mendapat instruksi dari Bapak Kapolda. Tetapi dua jam sebelum target waktu yang ditetapkan selama tujuh hari tersebut, pelaku dapat kita tangkap. Perasaan saya yang sempat kacau akhirnya menjadi tenang,” katanya kepada riauterkini di sela-sela acara sepeda santai sempena Hut Bhayangkara ke 65 di Mapolres Kota Dumai, Ahad pagi (26/6).

Dikatakan Rudi Abdi Kasenda, keberhasilan pihaknya menangkap pelaku kawanan rampok itu berkat kerjasama tim yang baik. Dari empat tersangka yang melakukan perampokan terhadap korban Slamet dan berhasil menggondol uang tunai Rp. 195 juta itu, tiga di antaranya berhasil dibekuk tim Polres Dumai.

“Dua orang pelaku kita tangkap di Dumai. Satu lagi di Pematang Siantar, Sumatera Utara dan saat ini sedang menuju ke Dumai. Tetapi kita belum bisa memberikan nama maupun inisial para tersangka, karena kita sedang melakukan pengejaran terhadap tersangka lain,” kata Kapolres seraya meminta pengertian wartawan yang menanyakan kasus itu.

“Hingga kini Pelaku masih dalam perjalanan menuju kota Dumai untuk di mintai keterangan yang di perkirakan akan sampai pada senin (27/6) pagi, dari pelaku yang berhasil kita ringkus kita akan kembangkan kasusu ini guna mengetahui pelaku lain yang berjumlah sebanyak empat orang saat melakukan aksinya,”tutur Kapolres.(egy)

Jalan Menuju Desa Geniot Bak kubangan Kerbau




>> Perlu Perbaikan sarana Moral dan Pendidikan

DUMAI (VOKAL) – Butuh Tekad yang kuat dan Keberanian yang besar untuk menuju sebuah desa terpencil yang sangat jauh dari pada wilayah kota, yang mana kondisi masyarakat nya saat ini sedang di selimuti ketakutan akibat selalu di datangi oleh binatang yang di sebut penduduk desa dengan Tuk Belang (Harimau...red), yang mana daerah tersebut terletak tepat di ujung kelurahan Basilam baru, kecamatan Sungai Sembilan, RT 014, RT 015, RT 016 Desa Genoit, Dumai Riau.

Untuk menempuh ke daerah terpencil itu para penduduk sekitar hanya dapat melaluinya dengan satu jalan Poros, selain menggunakan jalan poros tersebut, hanya bisa di lalui dengan menggunakan Kapal Boat para nelayan.

Namun satu-satunya jalan poros yang sangat dibutuh kan itu menurut pengakuan masyarakat pribumi yang sudah bertahun-tahun menetap di wilayah desa Genoit yang terpencil itu, dari awal dibukanya jalan untuk masyarakat sejak tahun 1990 hingga tahun 2011 seperti ini belum pernah tersentuh oleh dana anggaran pembangunan daerah (APBD), tidak heran sampai saat ini kondisi jalan masih seperti kubangan kerbau, yang terdiri dari seratus persen lumpur yang penuh lubang serta digenangi air.

“sejak awal dibukanya jalan poros untuk menuju desa ini, hingga kami belum pernah merasakan uang pemerintah yang di peruntukkan bagi perbaikan jalan,sedangkan masyarakat di sekitar ini sudah tergolong banyak sekitar ratusan Kepala Keluarga (KK), dan yang namanya jalan itu dimanapun sangat di butuhkan oleh masyarakat sekitarnya, karena 40 % sumber kehidupan kami bisa berjalan oleh bagus tidaknya infrastruktur jalan ini, dan bukan kubangan kerbau.” tutur Prayetno (64) salah seorang tokoh masyarakat yang menetap di desa Geniot tersebut kepada Vokal jumat (24/6) yang juga mengaku menempati wilayah tersebut dari tahun 1994 hingga tahun 2011 ini.

Selain infrasturktur jalan, kata Prayetno, di wilayah ini juga sudah sangat lama membutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang menyangkut kesehatan dan moral pendidikan bagi anak mereka yang masih usia dini.

Dari sarana kesehatan pihak pemerintah telah menyediakan Puskesdes (Pusat Kesehatan Desa) namun pengakuan dari sebagian besar penduduk desa Geniot, bahwa kantor Puskesdes di wilayah meraka itu sering tertutup akibat bidan atau dokternya sedang tidak di tempat. Oleh karena sering di tutupnya kantor Puskesdes itu masyarakat yang mempunyai bayi tidak pernah di Imunisasi dan yang sakit sangat sulit mendapat perawatan medis dengan segera.

Selain perbaikan menagement poskesdes warga juga meminta pihak pemerintah daerah agar mau membangun sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS) serta juga membangun Sekolah menegah Atas (SMA) atau Sekolah menengah Kejuruan (SMK), karena dilihat semakin meningkatnya perkembangan penduduk di wilayah desa Geniot, semakin membengkak.

Hingga saat ini sarana pendidikan yang ada di wilayah desa Geniot tersebut hanya tingkat Sekolah Dasar (SD) dan untuk sarana Sekolah SD nya juga Sangat tidak layak bagi para siswa dalam proses belajar dan mengajar.

Rusman (32) salah seorang warga Desa Geniot, kepada Vokal jumat (24/6) juga kembali menyebutkat, bahwa untuk sarana Moral pendidikan kami sangat berharap kepada pihak pemerintah yang terlibat, untuk dapat dengan segera meningkatkan mutu pendidikan khususnya di wilayah desa yang tengah di mangsa Tok Belang tersebut, karena penduduk mengakui dalam kurun waktu berapa tahun ini jumlah penduduk di Dumai ini semakin bertambah.(egy)

Kapolda Tersungkur di Track Motor Cross




>> Kapolda Riau, Wako dan Ketua DPRD Dumai, Adunyali

DUMAI (VOKAL) – Kembali Kapolda Riau menggelar acara Motor Cross yang di selenggarakan di kota Dumai, Jalan Lintas Bukit Jin, tepatnya di Sirkuit Motor Cross Bunga Tujuh, kota Dumai Riau.

Dalam rangka memeriah Hut Bhayangkara jajaran Muspida Dumai berserta Kapolda Riau melakukan uji coba, hanya saja saat star kapolda terkelincir dari sepeda motor saat melakukan balapan dengan unsur Muspida Kota Dumai pada pembukaan Sabtu (25/6).

Dalam tournament guna merayakan hari Hut Bhayangkara, guna menyalurkan bakat Anak bangsa yang tak tersalurkan, acara tersebut di gelar juga agar para remaja yang benyali besar agar tidaqk sia-sia menyalurkan bakat mereka di jalanan yang penuh resiko.

Kejadian terkelincirnya Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein saat mengendari sepedamotor Special Enggine saat melakukan balapan dengan Walikota Dumai H Khairul Anwar SH, Wakil Walikota Dumai Agus widayat serta unsure Muspida Kota Dumai yang disaksikan Ibu Bhayangkari Riau Ani Suedi Husein, Brigjen Pol Suedi Husein saat melakukan aksi jemping di salah satu tanjakan yang dibuat oleh panitia Kejurda Motorcross & Grasstrack Bhayangkara Cup 2011 di sircuit permanent Bunga Tujuh Kecamatan Dumai Timur.

Dalam lap ke dua di Lending Up pertama kapolda terpental hingga berguling-guling turun lending, namun hal tersebut tak membuat semangat dan nyali para pemimpin itu kecut usai terguling di lending Up setinggi 5 Meter, kapolda kembali bangun dan kembali menunggangi sepeda motor Cross yang juga turut terguling di sirkuit.

Suedi Gusein yang saat itu kehilangan kendali dalam mengendari sepeda motor tersebut sehingga terpental dari sepeda motor ,sehingga Kapolda terguling kelintasan yang akan dilalui unsur Muspida lainnya.

Dalam pertandingan antar pemimpin Daerah tersebut, di menangi oleh Walikota Dumai yang berada di urutan pertama dan kemudian di ikuti oleh Zaenal Efendi, serta di susul oleh kapolda Riau.

Kapolda Riau, Brigadir Jendral Husaedi Husein, kepada Wartawan usai bertarung, menuturkan,”saya tadi sempat terjatuh karena sudah lama tidak latihan, dan kondisi badan juga sudah tidak muda lagi.”pungkasnya sembari tertawa.

Dalam kompetisi tersebut di penuhi undangan oleh Putri Dumai, dan Runer Up Putri Dumai, serta beberapa kepala dan pemimpin Perusahaan yang terdapat di kota Dumai di antaranya, Kapolres Dumai AKBP Rudi Abdi Kasenda, Kepala Polisi Pamong Praja, Amril, dan kepala pemimpin daerah lainnya.

Tournamen tersebut baru dilakukan pencarian pemenang guna mengikuti sesi final pada keesokan harinya.(egy)

POSKESDES Dusun Geniot Tak Berfungsi



>> Tutup Semenjak Didatangi Harimau
DUMAI (VOKAL) – selain mengunjungi beberapa pemukiman warga Harimau juga sempat mengunjungi pos kesehatan yang berada di Dusun Geniot, sehingga hingga saat ini Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) tutup, hal itu mengakibatkan warga susah untuk mendapatkan perawatan kesehatan.
Pos Kesehatan Dusun Geniot, Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, tutup total setelah sepasang harimau liar beberapa kali terlihat di pekarangan bahkan sempat tidur-tiduran di teras pos kesehatan.

Seorang warga Dusun Geniot, Burhan (45) yang ditemui di kawasan Rukun Tetangga (RT) 015, tidak jauh dari rumahnya, Sabtu (25/6) mengatakan, Pos Kesehatan sudah sejak dua pekan terakhir tutup total atau tidak lagi melayani pengobatan warga."Ini semua akibat 'tuk belang' (harimau Sumatra-red) yang sempat beberapa kali main ke Pos Kesehatan. Warga melihat langsung 'tuk belang' yang juga sempat tidur-tiduran di teras Pos Kesehatan," katanya.

Warga Dusun Geniot lainnya, Iwan (27), menjelaskan, akibat Pos Kesehatan tutup total, kebanyakan warga yang mengalami atau menderita sakit berobat cara tradisional atau orang pintar. "Kalau warga menderita penyakit yang parah, ya, mau tak mau harus menempuh perjalanan jauh menuju Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat-red) di wilayah perkotaan yang jaraknya sekitar 30 kilometer," katanya.

Perjalanan dari pusat Kota Dumai menuju Dusun Geniot, Kelurahan Basilam Baru, dapat ditempuh selama kurang lebih tiga jam melalui jalur darat. Lamanya waktu menempuh perjalanan ke Dusun Geniot disebabkan medan yang kian parah.

"Bahkan kalau hujan, kendaraan apa pun tidak dapat menembus jalan menuju ke Geniot. Tapi ada alternatif lain, yakni melalui laut dengan menggunakan fery kecil," kata Slamat (33), warga Dusun Geniot lainnya.

Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah akibat belum dilakukan pengaspalan oleh pemerintah setempat membuat warga kian pasrah menghadapi kemunculan harimau liar yang kerap mengancam keselamatan mereka."Tidak ada tindakan pemerintah atas kemunculan harimau ini. Kita pasrah saja," kata Slamat.

Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan (Distanbunhut) Dumai, Hadiono, mengatakan, pihaknya telah menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat."Dalam surat itu kita meminta agar BKSDA segera turun ke Dusun Geniot untuk menindaklanjuti kehadiran Harimau Sumatera sebelum konflik memakan korban baik dari harimau maupun manusia," kata dia.(egy)

Jalan Menuju Desa Geniot Bak kubangan Kerbau

Harimau Sumatra Datangi Tiga Desa Dalam Sehari


>> Selalu Muncul di depan manusia
DUMAI (VOKAL)

– Usai menempuh perjalanan yang melelahkan selama tiga jam di perjalanan, akibat medan jalan yang sangat hancur dengan di penuhi lobang yang berlumpur, barulah anda bisa tiba di dusun Geniot yang selama beberapa hari belakangan di kabarkan selalu di ganggu dengan wujud harimau yang selalu menampakkan keberadaannya di hadapan masyarakat dusun.
Selain itu dalam sehari si belang tersebut mampu mendatangi tiga desa sekaligus sehingga, banyak warga mengaku menemukan harimau di hari yang sama, baik di perkebunan mereka bahkan di lokasi pemukiman warga sekalipun.
Meskipun kehadirannya tidak menimbulkan korban namun dengan menampakkan wujudnya di tengah-tengah masyarakat menjadikan sebagian besar warga Dusun di selimuti ketakutan, sehingga setiap keluar dari perkarangan rumah para warga dusun Geniot tak lepas dari menggenggam sebilah parang selain itu jika mau kemana-mana warga selalu berdua atau lebih dan tak pernah terlihat sendiri-sendiri di luar.
Akibat kemunculan Harimau Sumatra tersebut para warga sangat merasa terganggu, dan mengharapkan kepada pemerintah agar segera menidaklanjuti kemunculan Harimau tersebut yang selalu berkuinjung dari dusun satu ke dusun tetangga lainnya.
Dari keterangan warga yang berhasil di kumpulkan oleh Vokal di lokasi Dusun Geniot,Dusun Assarun, dan Assari, yang kerap di datangi Harimau, menyebutkan di dusun tersebut terdapat empat Harimau yang berbeda jenis dan warga sekitar telah memberikan nama untuk keempat Harimau tersebut, di antaranya Belang Cicak, Tengkes, Panglima Kumbang, dan Gembong.
“Selama ini yang selalu muncul di tengah-tengah pemukiman warga tersebut ada empat jenis harimau beserta namanya yang selama ini telah di berikan oleh para orang tua terdahulu, dan dari keempat nama tersebut mereka juga mempunyai jenis yang berbeda ada yang Hitam, Belang Kuning dan Belang Hitam Kuning.” Pungkas Amiruddin (36) salah seorang warga Dusun Geniot kepada Vokal saat menyusuri lintasan yang selalu di lalui oleh Harimau Sumatra tersebut.
Selain itu ,kata Amiruddin, dalam sehari Harimau itu dapat berkunjung ke tiga dusun tetangga, maka tak jarang jika warga ke tiga dusun mengaku melihat Harimau di hari yang sama dengan waktu yang berbeda.
Dari keterangan beberapa warga Dusun yang pernah melihat harimau secara langsung sangat mengenali bentuk dan jenis Harimau tersebut, mereka mengatakan panjang harimau itu berkisar 2 M hingga 2 1/5 M, dan badan nya yang besar sehingga di perkirakan seperti seekor kerbai dengan wajah yang lebar.
Meskipun belum di temukan korban jiwa hingga saat ini namun puluhan hewan ternak warga sudah menjadi santapan nikmat bagi Harimau. Banyak warga mengaku kehilangan hewan ternak bahkan ada yang kehilangan ayam nya satu kandang habis di mangsa si belang.(egy

Kapolda Tersungkur di Track Motor Cross

>> Kapolda Riau, Wako dan Ketua DPRD Dumai, Adunyali
DUMAI (VOKAL) – Kembali Kapolda Riau menggelar acara Motor Cross yang di selenggarakan di kota Dumai, Jalan Lintas Bukit Jin, tepatnya di Sirkuit Motor Cross Bunga Tujuh, kota Dumai Riau.

Dalam rangka memeriah Hut Bhayangkara jajaran Muspida Dumai berserta Kapolda Riau melakukan uji coba, hanya saja saat star kapolda terkelincir dari sepeda motor saat melakukan balapan dengan unsur Muspida Kota Dumai pada pembukaan Sabtu (25/6).

Dalam tournament guna merayakan hari Hut Bhayangkara, guna menyalurkan bakat Anak bangsa yang tak tersalurkan, acara tersebut di gelar juga agar para remaja yang benyali besar agar tidaqk sia-sia menyalurkan bakat mereka di jalanan yang penuh resiko.

Kejadian terkelincirnya Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein saat mengendari sepedamotor Special Enggine saat melakukan balapan dengan Walikota Dumai H Khairul Anwar SH, Wakil Walikota Dumai Agus widayat serta unsure Muspida Kota Dumai yang disaksikan Ibu Bhayangkari Riau Ani Suedi Husein, Brigjen Pol Suedi Husein saat melakukan aksi jemping di salah satu tanjakan yang dibuat oleh panitia Kejurda Motorcross & Grasstrack Bhayangkara Cup 2011 di sircuit permanent Bunga Tujuh Kecamatan Dumai Timur.

Dalam lap ke dua di Lending Up pertama kapolda terpental hingga berguling-guling turun lending, namun hal tersebut tak membuat semangat dan nyali para pemimpin itu kecut usai terguling di lending Up setinggi 5 Meter, kapolda kembali bangun dan kembali menunggangi sepeda motor Cross yang juga turut terguling di sirkuit.

Suedi Gusein yang saat itu kehilangan kendali dalam mengendari sepeda motor tersebut sehingga terpental dari sepeda motor ,sehingga Kapolda terguling kelintasan yang akan dilalui unsur Muspida lainnya.

Dalam pertandingan antar pemimpin Daerah tersebut, di menangi oleh Walikota Dumai yang berada di urutan pertama dan kemudian di ikuti oleh Zaenal Efendi, serta di susul oleh kapolda Riau.

Kapolda Riau, Brigadir Jendral Husaedi Husein, kepada Wartawan usai bertarung, menuturkan,”saya tadi sempat terjatuh karena sudah lama tidak latihan, dan kondisi badan juga sudah tidak muda lagi.”pungkasnya sembari tertawa.

Dalam kompetisi tersebut di penuhi undangan oleh Putri Dumai, dan Runer Up Putri Dumai, serta beberapa kepala dan pemimpin Perusahaan yang terdapat di kota Dumai di antaranya, Kapolres Dumai AKBP Rudi Abdi Kasenda, Kepala Polisi Pamong Praja, Amril, dan kepala pemimpin daerah lainnya.

Tournamen tersebut baru dilakukan pencarian pemenang guna mengikuti sesi final pada keesokan harinya.(egy)