>> Jika Terdapat Aktifitas Meningkat
DUMAI (VOKAL) – sebagai mana yang telah di beritakan dari beberapa media baik nasional maupun local yang kini jadi perbincangan hangat di seluruh media terkait, dugaan penjualan pasir Pulau Rupat ke Singapura sebelumnya sebuah televisi nasional membuat laporan aktivitas tambang pasir di Pulau Rupat yang hasilnya dijual ke Singapura.
Adanya dugaan penambangan pasir ilegal yang marak beraktifitas di Perairan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, telah memiliki izin dari Pemerintah Pusat untuk diperjualbelikan ke negara tetangga Singapura, namun Komandan Laut (P) Dumai, Muhammad Ali mengaku belum mengetahui akan laporan tersebut.
Namun kata Muhammad Ali, jika nanti kita sudah dapat laporan terkait peningkatan aktifitas di sana maka Danlanal Dumai akan menindak lanjuti hal tersebut.
“sampai saat ini kita belum mengetahui akan aktifitas tersebut dan jika nanti kita sudah mendapat laporan dengan adanya peningkatan aktifitas penambangan pasir tersebut maka akan kita tindak lanjuti segera.”papar Komandan Laut (P) Muhammad Ali, kepada Vokal usai menghadiri acara Hut Koperasi yang di laksanakan di Bukit Gelanggan depan Ramayana Dumai.
Seperti diketahui, salah satu TV Swasta nasional yaitu Metro TV pada Rabu (13/7) lalu dalam acara Metro Realitas pukul 23.00 hingga 23.30 WIB malam menyorot soal dugaan penambangan pasir yang izinnya dikeluarkan pemerintah pusat, Sementara itu, sejumlah pejabat di Pemkab Bengkalis mengaku tidak tahu keberadaan penambangan pasir laut di kawasan Pulau Rupat untuk di jual ke Singapura.
Terkait pemberitaan soal adanya pengerukan atau penambangan pasir di perairan Selat Melaka, tepatnya di wilayah perairan Pulau Rupat yang dijual ke Singapura untuk reklamasi pantai, Bupati juga akui tidak pernah membahas masalah itu.
”Sejauh ini setahu saya, tidak ada pemberitahuan soal penambangan pasir yang disebutkan terjadi di perairan Pulau Rupat untuk dijual ke negara Singapura. Jadi soal itu saya no comment-lah. Dan baru mendapatkan informasi itu,” ujar Bupati, kepada sejumlah wartawan usai pertemuan dengan Danlanal Dumai, Selasa (19/7).
Terkait perusahaan yang di duga mengelola pertambangan tersebut pihak Danlanal Dumai belum bisa memastikan untuk menduga-duga hal itu jika nanti terbukti pasti akan di tindak lanjuti kata Muhammad Ali kepada wartawan usai ikuti acara Hut koperasi, di Bukit Gelanggan Dumai kamis (21/7).(egy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar