Senin, 18 Juli 2011

“Saya Lihat Tetesan Api Dari Atap”

>> Sijago Merah Lahap 8 Rumah Kayu



DUMAI (VOKAL)
– Suasana pagi itu terlihat biasa, aktifitas warga sehari-hari terlihat hidup namun ketika matahari mulai tinggi sontak “Tolooong Rumah Aku Terbakar” teriakan salah seorang warga yang berlari dari dalam rumahnya meminta tolong kepada tetangga terdekat.

Namun angin kencang dengan cepat bertiup sehingga mengobarkan api yang membakar salah satu peta rumah dari delapan rumah yang saling berdempetan, yakni rumah yang terdapat pada deretan no tiga dari delapan petak rumah tersebut, terdengar suara teriakan Jhoni pemilik rumah dan terlihat asap tebal membumbung tinggi.

Ratusan warga yang mendengar triakan jhoni lantas berbondong bondong untuk menolong, namun lambatnya mobil pemadam kebakaran yang datang tak mampu menyelamatkan keganasan si jago merah yang melahap ke delapan petak rumah semi permanent tersebut.

Warga yang datang ke lokasi kebaklaran untuk menolong pun tak dapat berbuat banyak akibat kondisi air yang sulit di dapat, namun warga tetap berusaha untuk memadam kan api dengan peralatan seadanya, seperti ember gayung panci dan peralatan dapur yang dapat manampung air lainnya.

Berselang 15 menit peristiwa kebakaran barulah tiba tiga unit mobil pemadam kebakaran milik pemerintah kota Dumai, yang berusaha langsung memadamkan kobarang api yang masih tersisa.

Dari beberapa keterangan saksi mata di lokasi kebakaran, Erma (52), mengatakan api pertama kali terlihat muncul sekitar pukul 10.30 WIB dari sebuah rumah deretan nomor tiga yang dihuni oleh Jhoni.

"Api waktu itu terlihat ada di atas atap depan rumah Jhoni dan menyambar korden jendela. Waktu itu saya langsung teriak," kata wanita yang tinggal berseberangan dengan delapan rumah naas tersebut, yang melihat keganasan si jago merah tersebut.

Namun pada saat kejadian, menurut seorang saksi mata lainnya, Erda (23), kebanyakan penghuni delapan rumah petak tersebut tengah menjalani aktivitas luar rumah.

"Hanya ada satu rumah yang berjarak sekitar dua rumah dari sumber api yang ada. Itu pun tidak sempat menyelamatkan barang-barang, akibat sedang berada di luar rumah saat kebakaran terjadi" tuturnya.

Kapolsek Dumai Barat, Kompol Abdullah Hariri, yang turun di lokasi kebakaran saat memantau insiden kebakaran itu mengatakan, penyebab kebakaran sejauh ini belum dapat teridentifikasi dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Saat ini kita belum bisa memastikan penyebab kebakaran karena saat ini kita masih mengumpulkan bukti keterangan dari warga dan saksi mata, begitu juga dengan kerugian kita belum dapat menaksirnya karena korban masih belum bisa dimintai keterangan," ujarnya.

Dilokasi kebakaran turut juga hadir Pazwir Kepala Dinas Sosial, Pazwir, yang turun meninjau lokasi kebakaran menuturkan, untuk korban kebakaran saat ini pihaknya tengah menyiapkan bantuan jatah hidup untuk tanggap darurat para korban berupa pakaian, beras, mie instant, perkakas memasak dan bagi yang memiliki anak sekolah disiapkan pakaian sekolah.

“"Untuk sementara kita melakukan pendataan jumlah korban dan bantuan secepatnya akan kita salurkan, setelah itu baru kita akan keluarkan bantuan berupa jatah hidup untuk tanggap darurat para korban berupa pakaian, beras, mie instant, perkakas memasak dan bagi yang memiliki anak sekolah disiapkan pakaian sekolah." katanya.

Selain itu, kata Pazwir, Pihaknya juga akan mengajukan anggaran berupa uang tunai sebagai santunan kelanjutan hidup bagi para korban.

"Setidaknya uang yang cukup untuk membayar kontrakan rumah mereka dalam waktu enam bulan," tutur Pazwir.

Pantauan Vokal dilokasi kebakaran terlihat hingga usai pemadaman kondisi delapan petak rumah yang terbakar hanya meninggalkan puing-puing yang hangus dan pihak kepolisian langsung membatasi lokasi kabakaran dengan garis polisi untuk tidak di ganggu oleh pihak yang lain sehingga pihak kepolisian melakukan pemeriksaan.

Terlihat juga seorang warga yang merupakan korban insiden kebakaran pingsan saat mengikuti pemadamkan kobaran api. Namun pada kondisinya saat ini rumah tersebut sudah berada dalam keadaan rata dengan tanah, melihat korban jatuh pingsan dan tak sadarkan diri, sejumlah warga yang berada di lokasi kebaran membawa korban kerumah sakit RSUD Dumai untuk diberikan pertolongan.

Selain itu juga terlihat beberapa korban yang masihterus mengumpilkan peralatan rumah nya yang masih bisa digunakan, dan suara tangisan dari korban juga masih terdengar karena merasa tidak terima dengan apa yang terjadi tersebut.(egy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar