Kamis, 08 September 2011

Dumai Mulai Terganggu Kabut Asap


DUMAI (VOKAL) – Sebagian besar wilayah di Kota Dumai, Kamis (8/9), mulai diselimuti kabut asap tipis. Kabut diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan. Yang terjadi di sejumlah wilayah di provinsi Riau sehingga kabut asap menyelimuti beberapa daerah di Riau.

Seorang warga Dumai, Indra (27), kepada Vokal mengatakan, kabut asap tipis mulai muncul sejak kemarin malam. Kabut itu bertahan hingga Kamis Siang dan semakin terlihat menebal.

"Saat ini terlihat tipis. Namun kami mengharapkan agar pemerintah memberikan penanggulangan dini sebelum kabut asap semakin tebal," pintanya.

Sementara itu, Devi (26), warga Dumai yang tinggal di Jalan Kelakap Tujuh, mengaku khawatir dengan munculnya asap, Ia berharap pemerintah segera membagikan masker pada warga dan khususnya bagi pengguna jalan.

"Kalau sudah ada asap pasti identik dengan gangguan ISPA pada warga, Untuk itu kami berharap pemerintah segera membagi-bagikan masker seperti biasanya," paparnya.

Menurut Pantauan Vokal disejumlah wilayah di kota Dumai dari pagi hingga sore hari Kabut asap tipis menyelimuti sebahagian besar Kota Dumai, terutama pada jalan-jalan perkotaan hingga kewilayah pinggiran kota.

Sebelumnya, Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau, Yudhistira Mawaddah kepada sejumlah wartawan ,mengatakan, satelit NOAA yang saat ini dioperasikan oleh Singapura pada Selasa (6/9) berhasil mendeteksi sedikitnya 20 titik api atau "hotspot" di Riau, Jumlah tersebut, menurut Yudhistira, jauh meningkat dibandingkan hari sebelumnya Senin (5/9) karena di Riau hanya terdeteksi sekitar tiga titik api.

"Ke 20 titik api tersebut tersebar di empat kabupaten, seperti Kabupaten Pelalawan ada sebanyak 10 titik dan di Kuantansingingi terdapat dua titik api. Sementara delapan lainnya berada di Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing empat titik," ujarnya.

Sementara untuk patntauan secara global di Pulau Sumatra kata Yudhistira totalnya ada sebanyak 73 hotspot, Selain Riau yang terdapat 20 titik api, menurutnya hotspot juga terdeteksi berada di beberapa wilayah provinsi lainnya meliputi Sumatra Utara dan Bengkulu masing-masing sebanyak satu titik api, Aceh dua, Sumatra Barat tiga, Lampung tiga dan Jambi 12 titik, "Sementara titik api terbanyak masih tetap berada di Sumatra Selatan yakni sekitar 31 titik," ujarnya.

Pertumbuhan titik api yang kian drastis menurut Yudhistira kemudian menyulut kemunculan titik api di sebagian Provinsi Riau termasuk Pekanbaru.
Di Ibu Kota Riau ini menurut dia kabut asap sempat hanya menyisahkan jarak pandang dibawah 1.000 meter, tepatnya pada Rabu (7/9) sekitar pukul 06.00 sampai dengan pukul 09.00 WIB.

"Beruntung saat beranjak siang atau sekitar pukul 09.30 WIB kabut asap terus menipis dan menyisahkan jarak pandang diatas 1.300 meter sehingga belum menganggu penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Bahkan, sekitar pukul 09.00 WIB ketika jarak pandang masih seribu meter, pesawat Batavia memaksakan untuk melandas di bandara," terang Yudhistira.(egy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar