Selasa, 24 Mei 2011

Perusahaan Pertambangan Diminta Peduli Lingkungan

Foto: Hutan Bakau Yang Hampir Punah Di Tepi Sungai Dumai
Jutaan Bakau Mengalami Kepunahan
DUMAI (VOKAL)
- Jutaan Mangrove atau Bakau di Kota Dumai, punah akibat kegiatan reklamasi pantai, Sehingga memberikan dampak abrasi yang cukup parah.

Jutaan Mangrove atau Bakau tersebut mengalami kepunahan akibat usaha pertambangan dan energy. Hal ini karena banyaknya pemanfaatan kawasan atau lahan kosong, di kawasan pesisir pantai untuk kepentingan industrial yang yang merusak tata ruang lingkungan dan memperlebar gerusan abrasi.”kata Kantan (27) salah seorang mahasiswa sekaligus pencinta lingkungan kepada Vokal selasa (24/5).

“Penyebab terjadinya abrasi karena jutaan mangrove telah punah, akibat dari pemanfaatan lahan kosong dan juga perubahan fungsi kawasan pelabuhan, yang menjadi tempat bersandarnya kapal berkapasitas ratusan hingga ribuan ton.dan ,Upaya perbaikan pesisir pantai tidak pernah dilakukan pemerintah, sehingga membuat warga yang tergabung dalam Pecinta Alam Bahari melakukan upaya penanaman mangrove atau pohon bakau, untuk menyelamatkan pesisir pantai kota Dumai.

Menurut Kantan,”Setiap tahunnya, telah terjadi alihfungsi lahan bakau menjadi kawasan pelabuhan tempat bersandarnya kapal-kapal berkapasitas ratusan bahkan ribuan ton di sepanjang alur Sungai Dumai. Parahnya lagi, kapal-kapal besar selalu melintasi wilayah pantai Dumai setiap harinya. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab kepunahan bakau karena hempasan gelombang kapal secara tidak langsung menggoyahkan akar bakau. Kepunahan bakau tersebut, menyebabkan gerusan abrasi kian parah. Diperkirakan setiap tahunnya mencapai satu hingga dua meter.

Selain itu Reklamasi yang seharusnya sebuah usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi, dalam kawasan hutan yang rusak, sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya, namun di Dumai justru sebaliknya, mendatangkan kerusakan bagi tanaman bakau.”kata Kantan.

kantan menambahkan,”kerusakan mangrove mencapai jutaan pohon, sehingga menyebabkan dalam kurun waktu 17 tahun saja, abrasi dibibir pantai telah mencapai 20 meter. Padahal dulunya, disepanjang bibir pantai banyak ditemui pohon mangrove dan gerusan abrasi tidak separah ini.”katanya.(egy)

Mahasiswa Tolak Dumai Jadi Tuan Rumah Harnus
>> Karena masih banyak Infrastruktur yang mesti Dibenahi
DUMAI (VOKAL) - Perayaan Hari Nusantara atau Harnus ke 32 pada 13 Desember 2011 yang sudah ditetapkan di Dumai ditolak mentah mentah oleh anggota Dewan.selain anggota dewan Warga juga menilai penyelenggaraan Harnus ke 32 belum tepat digelar di Kota Dumai.

Rencananya, perayaan hari Nusantara akan dipimpin langsung oleh Mentri Pertahanan Keamanan atau Menhankam Purnomo Yusgiantoro dan panitia Lokal dipimpin oleh Gubenur Riau Rusli Zainal.

Penolakkan ini digambarkan DPRD Kota Dumai, dengan tidak disahkannya anggaran pelaksanaan acara sebesar Rp 6,5 miliar. Dimana dana APBD tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pelabuhan dibibir pantai, dekat pelabuhan RORO dan pembangunan agro Bisnis yang sekarang sama sama tidak aktif.

Sementara, titik lokasi pembangunan pelabuhan masih tampak kosong. karena selama ini lokasi ini djadikan tempat pelabuhan kecil bagi nelayan lokal.

Jumadi (26) salah seorang mahasiswa STT kota Dumai lepada Vokal selasa (24/5) mengatakan, Dumai belum siap melaksanakan Hari Nusantara, Karena banyak keperluan dana untuk masyarakat dari pada penyelenggaraan acara tersebut. Selain itu kondisi jalan tiga pintu masuk kota Dumai, kondisinya sangat memprihatinkan.”katanya.

Bahkan sebelumnya, Gerakan Mahasiswa sekota Dumai telah menanam pohon pisang serta bunga sebagai bentuk protes kepada pemerintahan daerah maupun nasional Akibat Jalan hancur telah banyak menelan korban. Namun kebijakan pemerintah daerah belum ada untuk pembenahan.

menurut Jumadi, Penyelenggaraan Hari Nusantara yang telah ditetapkan di Kota Dumai sangat baik. Tetapi, harus perhatikan keadaan dan kondisi di Kota Dumai, karena permasalahan jalan rusak dikota Dumai beberapa kali periode belum juga terselesaikan.”pintanya.

Kota Dumai siap untuk menyelenggarakan Harnus Ke 13,kata Jumadi, namun prasarana tidak mendukung, sehingga penyelenggaraan Harnus belum tepat digelar di kota Dumai. Lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk melakukan perbaikan jalan, apabila jalan bagu, ekonomi rakyat akan ikut terdorong naik.jelas Jumadi.(egy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar