Selasa, 05 Juli 2011

Kapal angkutan Barang Bekas Tenggelam di Dumai

>> Terdapat Kebocoran Pada Lambung Kapal


DUMAI (VOKAL) – satu Unit Kapal yang terbuat dari kayu namun tanpa merek tenggelam di perairan Dumai, pada selasa sekira pukul 01.00 WIB, yang saat itu sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan tikus yang terdapat di sepanjang laut Dumai.

Kapal yang di sinyalir mengangkut balpres dan beberapa berang ekspor tersebut di duga membawa muatan seberat 200 ton, diantaranya barang bekas kasur, ban mobil, dan barang bekas lainnya.

Kapal yang tenggelam tersebut diketahui membawa 2000 berbagai jenis ban mobil bekas, serta karpet, seken, dari pinggiran Malaysia, menuju perairan Dumai.

Dan menurut keterangan ABK kapal tersebut rencananya kapal akan di bongkar di pelabuhan tikus yang berada di Kemeli kelurahan Guntung, kecamatan Medang Kampai.

”kapal kami membawa barang ilegal tersebut dari Malaysia menuju perairan Dumai dan rencananya akan kami bongkar di pelabuhan Kemeli kelurahan Pelintung, kecamatan Medang Kampai, Namun di perjalanan kapal tersebut mengalami kerusakan yaitu kebocoran dari bagian bawah mesin,” kata Juplak Efendi (43) salah seorang ABK kapal tanpa nama tersebut. Kepada Vokal saat di jumpai di kantor BC Dumai.selasa (5/7).

Sementara tenggelamnya kapal di karenakan setelah efakuasi dilakukan ABK kapal diminta naik kekapal patroli BC, dan kapal tersebut rencananya ditarik ke pelabuhan Dumai, namun dalam perjalanan angin kuat mengakibatkan kapal terhempas dan akhirnya tenggelam, bersama barang muatan nya.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi (PLI) Kantor Penindakan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Dumai, Budi Hermanto, kepada Vokal Selasa (5/7) membenarkan akan peristiwa tenggelamnya kapal tersebut.

Menurut Budi Hermanto, tenggelamnya kapal pengangkut barang-barang nonprosedural alias ilegal itu berawal dari upaya penanganan yang dilakukan pihak petugas Pengawasan dan Penindakan (P2) saat menggelar patroli rutin di wilayah perairan Dumai.

"Pada Selasa (5/7) sekira pukul 01.00 dini hari, petugas mendapat laporan adanya aktivitas kapal mencurigakan berangkat dari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, menuju salah satu pelabuhan 'tikus' di Dumai," katanya.

Hasil dari informasi tersebut, kata dia, petugas P2 kemudian melakukan pelacakan dan berhasil menemukan kapal yang dimaksud saat singgah atau bersandar labuh di pelabuhan tikus.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, seluruh anak buah kapal (ABK) tidak dapat menunjukkan dokumen resmi, kemudian menggeret kapal tersebut menuju BC Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, karena perairan Dumai masih wilayah BC Tanjung Balai Karimun," ujarnya.

Namun saat penggeretan, kata Budi, kapal tersebut sudah dalam kondisi bocor, tepatnya pada lambung sebelah kanan. Kebocoran itu kemudian, kata dia, disiasati degan terus membuang luapan air yang masuk ke badan kapal dengan menggunakan mesin penyedot berkapasitas sedang.

"Namun akibat besarnya kebocoran pada lambung kapal, ucap Budi, luapan air tidak lagi terkendali sehingga petugas P2 berinisiatif untuk memutuskan tali penggait kapal berisi barang ilegal tersebut. Dan tidak lama berselang kapal pun tenggelam. ”tuturnya.

Dari kasus ini pihak BC berhasil menggeret delapan orang ABK yang kesemuanya merupakan warga Dumai dan Rupat.

"Dari kesaksian ABK, kapal ini sebelumnya diberangkatkan dari Pelabuhan Kualalingi, Malaka, Malaysia. Kebocoran kapal juga diakui ABK telah terjadi sejak hendak berangkat dari Malaka," tuturnya.

Sebelum bersandar di Dumai, kata Budi, ABK mengakui kapal sempat singgah di Pulau Rupat dengan misi perbaikan sisi lambung kapal yang mengalami kebocoran.

"Dengan alasan waktu yang mendesak dan menghindari pengawasan kapal patroli BC, perbaikan batal dilakukan dan nakhoda memaksakan diri untuk terus berlayar menuju Dumai," jelasnya.

Namun kejelian petugas P2 akhirnya menemukan kapal tersebut ketika melintas di perairan Dumai menuju Sungai Dumai untuk membongkar muatannya.

"Namun sayang pada saat dilakukan pemeriksaan di lokasi, nakhoda berhasil kabur, tersisa hanya para ABK yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Markas KPPBC Dumai," Pungkas Hermanto.(egy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar