Rabu, 20 Juli 2011

Pertamina Diminta Bekerja Sama Dengan Disperindag

>> Dalam Melakukan Pengontrolan Pendistribusian


DUMAI (VOKAL)
– untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendala pada pendistribusian gas 3 kg dan kemungkinan adanya penimbunan jelang bulan Ramadhan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Investasi (Disperindagin) Kota Dumai, mengintensifkan pemantauan distribusi dan harga jual gas elpiji isi 3 kilogram (kg) ditingkat pengecer dan agen.

Kepala Dinas Disperindagin Kota Dumai, H Djamalus, kepada Vokal Rabu (20/7) mengatakan dalam upaya pemantauan pihaknya berkoordinasi dengan Pertamina Renifery Unit II melalui Unit Pemasaran (UPms) setempat.

"Saat puasa atau jelang Hari Raya Idul Fitri identik dengan kesibukan membuat berbagai jenis makanan khas hari raya, tentunya membutuhkan gas sebagai bahan bakar, dan jika terjadi penimbunan di tingkat agen secara otomatis harga gas elpiji subsidi itu akan mengalami kenaikan harga " jelasnya.

sementara itu Pihak Pertamina, kata Djamalus, diminta untuk sama-sama melakukan pengontrolan khususnya di tingkat agen agar pendistribusian ketingkat pengecer tidak terhambat, distribusi lancar, tentunya akan menstabilkan harga gas di pasaran.

Dikesempatan terpisah, Penata Administrasi Umum Depot UPms PT Pertamina Dumai Trimo mengatakan sejauh ini pasokan dan distribusi gas elpiji 3 kg masih aman dan lancer, Jelang bulan suci Ramadhan tahun ini, kata dia, pihaknya telah mensiasati agar stok dan pendistribusian hingga ke tingkat pengecer aman terkendali.

"Sejauh ini memang belum ada sinyal penambahan kuota, namun jika pihak pemerintah meminta kita siap," kata Trimo.

Selain itu tutur Trimo untuk pasokan Bahan bakar Minyak, Depot Unit Pemasaran (UPms) PT Pertamina Renifery Unit (RU) II Kota Dumai, menjamin distribusi bahan bakar minyak jenis premium dan solar akan lancar hingga memasuki musim mudik dan Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah.

Trimo menambahkan, sejauh ini tidak ada masalah dengan stok BBM dan pendistribusian ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjadi tanggungjawab pihaknya, hanya saja, kata dia, sistem pendistribusian sedikit mengalami perubahan khususnya pada jalur yang menghubungkan Kota Dumai dengan Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.

"Beberapa lintasan seperti di Kelurahan Bukit Kapur saat ini tengah dilakukan perbaikan. Untuk mengatisipasi kemacetan yang dapat memperlambat jadwal distribusi, kita mengalihkan jalur pendistribusian dengan sistem memutar, yakni melintasi wilayah Kelurahan Bukit Timah," katanya.

Jarak tempuh yang dilalui truk tangki pengangkut BBM bersubsidi ini ,kata Trimo, juga tidak terlampau jauh dan diyakini akan sampai ke tempat tujuan SPBU masing-masing dengan tepat waktu dan aman.

Ia mengatakan, saat ini kondisi stok BBM UPms Pertamina Dumai masih aman dengan jumlah kuota tetap tanpa ada perubahan baik pengurangan atau penambahan kuota.

"Untuk stok premium saat ini ada sebanyak 1.200 kiloliter (kl) dan untuk solar sekitar 2.200 kl. Jenis BBM ini setiap harinya kita distribusi dengan menggunakan transportasi darat," ujarnya.

Selain itu setiap SPBU kata Trimo, dipasok BBM dengan jumlah yang beragam sesuai ketentuan yang berlaku, dimana untuk jenis SPBU "Company Owned Company Operated (COCO), per harinya dipasok 30 hingga 40 ton untuk setiap jenis BBM.

Sementara untuk SPBU jenis lainnya seperti Company Owned Dealer Operated (CODO) dipasok sekitar 15 hingga 20 ton BBM bersubsidi, Begitu juga dengan SPBU Dealer Owned Dealer Operated (DODO), juga dipasok sekitar 15 sampai 20 ton untuk masing-masing jenis BBM.

Untuk mendistribusikan ribuan kiloliter BBM itu, pihak UPms Dumai juga telah menyiapkan sedikitnya 250 unit mobil tangki yang dikhususkan untuk mengangkut premium bersubsidi dan non subsidi ke SPBU-SPBU dan industri yang ada di Riau, termasuk Pekanbaru dan wilayah perbatasan Riau-Sumatra Utara.(egy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar