Senin, 01 Agustus 2011

RSUD Usulkan Dana CSR 10 M ke PT Pelindo

>> Pasien Membludak RSUD Kekurangan Ruang Inap


DUMAI (VOKAL)
– Akibat keterbatasan ruang inap dan tempat tidur, para ibu melahirkan itu terpaksa di tempatkan di ruang rawat darurat, sebab pasien melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai, sejak satu pekan terakhir membludak, kata Direktur RSUD Dumai, Faisal di Dumai, Senin(1/8).

Faisal menambahkan, kepadatan pasien melahirkan terjadi sejak tertanggal 15 sampai 28 Juli 2011 dimana jumlahnya mencapai 51 orang, Sebanyak 24 pasien diantaranya sudah dipulangkan dan saat ini tersisa sekitar 27 pasien kata Faisal masih dalam perawatan intensif pada ruang kebidanan dan rawat darurat RSUD Dumai.

"Padatnya pasien melahirkan bisa jadi disebabkan adanya jaminan kesehatan kota (Jamkesko) atau jaminan persalinan (Jampersal), ruang inap dan perawat atau petugas medis yang pas-pasan, kita akan terus berusaha melayani masyarakat seoptimal mungkin," kata Faisal.

Faisal mengakui, saat ini RSUD masih kekurangan ruang inap khususnya ruang perawatan kelas tiga yang melayani pasien Jamkesko atau Jampersal.

Kondisi tersebut menurutnya disebabkan tingkat "Bed Occupancy Rate" atau jumlah pemakaian tempat tidur yang telah melampaui standardisasi ketentuan ideal sebagaimana dianjurkan Kementrian Kesehatan.

Idealnya, tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit adalah 75 persen dan maksimal 80 persen. Namun saat ini di RSUD Dumai khususnya ruang perawatan kelas tiga telah mencapai 85 persen, Kondisi tersebut yang kemudian menurut Faisal menyebabkan terjadinya antrean pasien setiap harinya.

"Untuk tahun ini sebenarnya kita sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan penambahan kamar dan tempat tidur sebanyak 50 buah. Namun akibat kondisi anggaran daerah yang minim, kemungkinan baru akan terealisasi pada 2012 nanti," kata Faisal.

RSUD Dumai saat ini hanya memiliki ruangan yang mampu memuat 76 tempat tidur bagi pasien kelas III. Jumlah tersebut dirasa sangat minim mengingat setiap harinya rumah sakit milik pemerintah itu selalu disesaki pasien dengan berbagai penyakit termasuk pasien persalinan.

Namun untuk mengatasi permasalahn itu pihak RSUD sudah mencanangkan untuk meminta dana CSR dari pihak PT Pelindo kota Dumai sebesar 10 Milyar, guna penambahan bangunan untuk ruang inap.

“Sebelumnya satu bulan yang lalu pihak RSUD kota Dumai, sudah meminta dana CSR ke pihak pelindo untuk pembangunan kamar inap baru, yang besar dana nya sekitar 10 milyar. Namun pihak RSUD tidak hanya melalui uang saja pihak rumah sakit juga akan menyerahkan mengenai teknis akan pembangunan tersebut kepada pihak pelindo.”ujar Faisal.(egy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar